Kamis, 22 Juli 2010

AKTUALISASI DIRI SESUAI TALENTA

Kesalahan terbesar yang dapat dilakukan seseorang adalah tidak berusaha mencapai kesuksesan dengan cara mengerjakan apa yang betul-betul ia senangi.

Apa kabar sahabat pembaca? Semoga Anda tetap bersemangat menapaki tangga demi tangga kehidupan Anda. Semoga uraian berikut ini bermanfaat bagi sahabat semua…

Orang yang bekerja atau mengaktualisasikan dirinya dengan talentanya tidak akan merasa ia sedang bekerja sambil sesekali memperhatikan jarum jam, tapi ia akan mengalir dan merasakan kedamaian dalam pekerjaannya. Ia akan merasakan pekerjaannya sebagai hobi atau kesukaannya sehingga tidak terasa ada beban dan tekanan ketika ia sedang melakukannya. Bahkan ia bisa menikmati pekerjaannya. Kabar buruknya adalah sangat jarang orang yang mendapatkan dan merasakan hal ini. Kebanyakan mereka bekerja demi uang, melakukannya karena himpitan ekonomi, atau karena tidak ada pilihan lain. Walaupun sebenarnya mereka merasa bosan dan benci dengan apa yang mereka kerjakan, namun mereka tetap saja melakukannya. Keluar dari pekerjaan yang sedang dijalani untuk mengembangkan bakatnya atau untuk memenuhi panggilan jiwanya adalah sebuah keputusan yang beresiko. Jika kita bisa menemukan pekerjaan yang menjadi hobi kita, yakni sesuatu yang menjadi kesukaan kita, tetapi menghasilkan uang maka tindakan kita tidak hanya efektif, tapi juga dilandasi kecintaan dan keikhlasan.

Kita pasti mengenal seseorang yang menjadi penyanyi dengan suara dan penampilan yang memukau dan bisa menghanyutkan pendengarnya; seorang pencipta lagu yang karyanya sangat bagus dan lagunya selalu menjadi hits; seorang pelukis yang karyanya sangat indah; seorang atlet yang prestasinya mendunia; seorang politikus yang sampai ke puncak karier; seorang pembicara publik yang ceramahnya sangat menggugah pendengarnya; seorang tokoh yang sangat disegani masyarakatnya; atau seorang penulis yang karyanya menginspirasi dunia. Mereka adalah orang-orang yang telah berhasil menemukan talentanya (baca: bakat, keunggulan diri), mengasahnya, dan mempersembahkan talenta yang mereka miliki untuk sesama manusia.

Coba Anda bayangkan jika orang seperti W.S. Rendra yang pandai menulis sajak-sajak puisi, namun karyanya hanya disimpan untuk diri sendiri. Jika orang seperti Melly Goeslaw yang pandai mencipta lagu-lagu bagus namun hanya disimpan untuk diri sendiri saja. Jika orang seperti Bambang Pamungkas yang menjadi bintang lapangan hijau dengan nilai kontrak yang mengagumkan, namun jika hanya bermain di klub tingkat RT atau RW saja. Atau seandainya Tom Cruise hanya berakting di depan kaca cermin kamarnya saja, tentu ia tidak akan mungkin berpenghasilan 20 juta dolar Amerika untuk sekali main film.

Mereka memang punya bakat yang luar biasa. Mungkin sulit kita menyamai prestasi mereka, namun ada hal penting yang harus kita perhatikan apa pun bakat atau talenta yang kita miliki: kita harus mengasah dan mengembangkannya di jalur yang sesuai serta mendukung untuk terus maju. Jika kita ingin mencapai puncak prestasi maka kita harus menemukan profesi yang sesuai dengan bakat atau talenta kita. Kita harus berani mencari dan menemukannya.

Kemajuan kita akan melesat dengan cepat jika kita telah berhasil mengenal pribadi kita yang sebenarnya. Kita harus berusaha mengembangkan potensi diri dan meminimalisir kelemahan/kekurangan diri dengan mengoptimalkan keunggulan diri kita di sisi yang lain. Kita harus berani mengambil resiko untuk menemukan profesi yang benar-benar kita sukai sehingga kita bekerja/berkarya tidak hanya untuk materi atau sekedar mencari penghidupan, namun lebih dari itu: bekerja dengan karya cinta. Setiap orang pasti memiliki keunggulan di suatu bidang tertentu. Temukan bidang itu! Dan jika talenta Anda telah menemukan wadahnya maka tidak akan ada orang yang bisa mencegah Anda untuk terus maju.

Kita hidup di bumi ini hanya sekali maka meraih kesuksesan pantas untuk diperjuangkan. Makna kesuksesan itu sendiri bukan pada kenikmatan dan keglamouran fana yang kita tuju, namun pada isi perjalanan atau proses demi proses yang harus kita lewati. Kita sendirilah yang mengukir tiap langkah hidup ini dengan tindakan kita sendiri. Jangan sampai di penghujung hari kita menyesal dan meratapi apa yang sudah terjadi, tetapi ternyata tiada waktu tersisa untuk memperbaikinya. Bila waktu kita t’lah terhenti; saat itu pula kita harus menutup mata untuk selama-lamanya. Apa yang kita lakukan sekarang, itulah yang akan menjadi masa depan kita. Oleh karena itu sebelum berhasil, jangan pernah menyerah, kawan!

Sekaranglah saatnya untuk memulai hidup yang lebih berarti…!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar